“ Nafas Tua “
Karya : Agung Kristanto Setiawan
Cahaya mulai menerobos pandangan dari ufuk
timur
Pertanda bahwa sang surya mulai terbangun
dari tidurnya
Perlahan tapi pasti dia menampakkan kegagahannya
Sebagai pertanda hari baru telah tiba
Ayam jantan
mulai mengumandangkan suaranya
Sahut menyahut
dari satu sudut ke sudut rumah lainnya
Gemericik air
terdengar dari sebuah sumur tua
Yang di timba
dengan katrol berkarat
Samar samar sebuah
bayangan mencoba membuat pergerakan
Membasuh muka
keriputnya
Merasakan
kembali segarnya kehidupan
Bersama hembusan
angin pagi yang menerpa wajahnya
Lalu ia bangkit dari pendiriannya
Diambilnya senjata kesayangannya
Sebuah cangkul kusam dari masa kelam
Membawanya di pundak sembari penuh harapan
Ada sesuatu yang ia bisa kerjakan
Dengan segenap nafas tua yang terus bertahan
“ Sering”
Karya : Abu Abdirohman
Alam meringkuh jiwa
Hilangkan keresahan
Sangatlah mudah di kata namun sulit terlaksana
Kemurniannya sangatlah indah
Makhluk keji tak akan membiarkannya ada
Bisikan yang kasat mata
Yang membahagiakan tapi menghanyutkan
Sungguh bagaikan batu di terjang
Hanya seklumit kebajikan
Sarat akan nikmat
Seringlah tempatkan
Seringlah lakukan
Seringlah ucapkan
Demi kedamaianmu
Ucapkan syukur
0 comments:
Post a Comment